Cerita Dewasa Ngentot dengan Mamaku
- Namaku Ikin. Umurku sekarang 18 tahun dan Ibuku berumur 38 tahun.
Ibuku Sangat cantik dan seksi layaknya gadis umur 25 tahunan. Dia pandai
merawat tubuhnya. Kulitnya yang putih mulus, buah dada yang besar
dengan putingnya yang kecoklatan, dan juga kakinya yang jenjang dan
seksi. Aku tak mengerti mengapa memandang ibuku seperti itu, tapi aku
dapat memastikan setiap laki-laki yang melihat ibuku pasti ingin
memilikinya.
Ayahku
pengusaha sukses yang sangat sibuk, Ia biasa bepergian ke luar kota
bahkan ke berbagai negara untuk mengurus bisnisnya. Dia memberikan semua
kebutuhan kami seperti rumah yang sangat besar dengan taman yang luas,
juga sarana olah raga di rumah.
Ceritanya
bermula ketika usiaku 15 tahun dan ibuku 35 tahun. Suatu hari kulihat
ayahku sedang bersiap-siap untuk perjalanan bisnisnya selama kurang
lebih dua minggu. Ketika akan berangkat, dia berpesan agar menjaga rumah
dan ibuku, dan agar jangan macam-macam sehingga menyusahkan ibuku,
selama ayah keluar kota.
Hari
itu berlalu seperti biasanya tanpa sesuatu hal luar biasa yang terjadi.
Kesokan harinya cuaca sangat panas dan kering, lebih panas dan kering
dari biasanya karena saat itu lagi puncaknya musim kemarau. Kebetulan
waktu itu lagi libur semesteran jadi aku tidak ke sekolah. Ketika keluar
dari kamarku, kucari ibuku ke tempat biasanya. Kulihat ibuku di kolam
renang mengenakan bikini yang belum pernah kulihat sebelumnya. Ketika
kulihat dadanya yang seperti mengambang di air, kurasakan burungku mulai
mengeras. Begitu melihatku, dia menyuruhku mengambil sarapan yang telah
disiapkan di dapur.
Ketika
aku didapur, ibuku selesai dari kolam renang kemudian membersihkan
badannya di kamar mandi. Kucoba untuk mengintipnya, tapi pintu kamar
mandi terkunci rapat. Aku pergi ke ruang tengah sambil tetap
membayangkan goyangan dadanya dengan air bercucuran sampai ke kaki
jenjangnya yang seksi.
Setelah
selesai mandi dan berganti pakaian dia menghampiriku ke ruang tengah
dan aku tak dapat membuang bayangan tubuh ibuku yang sangat
menggairahkan. Jam 11 siang ketika sedang nonton tv, ibuku bilang akan
tidur siang. Aku berharap dia akan mengajaku tidur bersama di
sampingnya. Ketika berjalan menaiki tangga, kulihat goyangan pinggulnya
yang membuat burungku mengeras lagi.
Jam
12 siang aku bermaksud tidur siang. di kamarku aku tidak bisa tidur
karena cuaca yang tidak enak, dan aku tak bisa membuang lamunanku
tentang tubuh indah ibuku. Aku pegang burungku yang sudah sangat keras
dan kukocok-kocok sambil membayangkan goyangan dada ibuku waktu di kolam
renang. Setelah selesai, kucoba untuk tidur kembali, tetapi meskipun
mata terpejam tetap tidak bisa tidur. Burungku masih sangat keras. Aku
tidak tahu harus berbuat apa. Aku sangat menginginkan ibuku.
Aku
keluar kamarku memakai celana pendek, kemudian ke kamar ibuku. Pintunya
terbuka. Dia tidur tengkurap dengan kedua kakinya agak terbuka. dia
memamakai celana kolor tapi masih menutupi pantatnya. Ibuku kalau tidur
seperti orang mati, susah bangunya, tapi aku takut sekali.
Aku
mulai mengelus-ngelus burungku yang masih dalam celana pendekku. Aku
merasakan sesuatu yang nikmat sekali, sampai aku tak tahan lagi. Aku
berdiri di samping ranjangnya dan kusemprotkan seluruh maniku disekujur
kaki jenjangnya. Aku melenguh dan mendesah perlahan sekali, Aku merasa
takut sekali kalau dia terbangun karena cucuran maniku yang panas di
sekujur kakinya. Aku kembali ke kamarku, tak dapat kupercaya
kusemprotkan maniku ke tubuh ibuku. Aku merasa berdosa sekali, kemudian
aku tertidur lelap.
Paginya
deg-degan aku sudah siap-siap akan kemarahan ibuku, tapi kok ya..,
tidak apa-apa, sepertinya dia tidak menemukan bekas maniku pada saat dia
bangun. Aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan melakukan itu lagi,
karena dia adalah ibuku. Sepanjang siang itu sikap ibuku biasa-bisa
saja seperti tidak ada apa-apa. Kupikir dia tahu tapi dia menyukainya,
entahlah..., Atau maniku telah mengering waktu dia bangun.
Dua
malam kemudian burungku tegang lagi. Malam itu adalah malam terpanas
pada musim kemarau tsb. Aku tak bisa tidur lagi, kulihat pintu kamar
ibuku tertutup. Kupikir dia tahu apa yang telah kulakukan dan dia
menginginkanya lagi.
Kubuka
perlahan-lahan tanpa menimbulkan suara dan kemudian masuk ke kamar
ibuku. Kulihat ibuku tertidur hanya memakai celana dalam dan BH. Tak
dapat kupercaya mataku melihatnya setengah telanjang. Kupegang burungku
dan kukocok dengan keras, ketika maniku akan keluar, kusemprotkan di
selangkanganya dan di atas celana dalamnya. cepat-cepat aku kembali ke
kamarku. Kupikirkan apa yang telah terjadi sampai aku terdidur.
Paginya
masih seperti biasa ibuku tidak apa-apa. Aku masih penasaran, tahu
nggak sih kelakuanku, gimana caranya untuk meyakinkan hal itu?
Malam
berikutnya aku ke kamar ibuku lagi, dia memakai celana dalam dan BH
saja, tapi kali ini tidurnya miring. Wah..., gimana caranya ngocok nih.
Aku mau kemut teteknya, mungkin dia akan membunuhku kalau sampai
terbangun. Kucoba untuk merabanya, waduh gimana caranya ya..., aku
gemetaran.., Kulihat ada vaseline di meja rias. Lalu kuambil dan
kuoleskan pada burungku. Lalu aku nekad akan kucoba gesek-gesekan
burungku ke ibuku.
Aku
naik ke ranjang dan berbaring di belakangnya dan mulai mengesek-gesekan
burungku ke pantatnya. Dia masih tertidur, tidak bergerak. Kuselipkan
burungku lebih bawah lagi diantara kakinya dan mulai kutekan-tekan.
Sebenarnya aku takut dia bangun kalau aka kebanyakan bergerak, tapi aku
nggak tahan. Aku pompa burungku keluar masuk di antara kakinya. Tak
berapa lama maniku muncrat di antara kedua kakinya dan sebagian meleleh
kena vaginanya. Aku kembali ke kamarku dengan pikiran dipenuhi bayangan
vaginanya.
Paginya
masih seperti biasa, ibuku tidak ngomong apa-apa, sehingga menambah
rasa penasaranku, masak sih dia tidak merasakan ada bekas vaseline dan
maniku di kakinya. Kucoba untuk mengetesnya. Kutunggu di kamarku sampai
jam 6 pagi. Aku tahu persis ibuku selalu bangun jam 7 pagi setiap hari,
aku ke kamarnya dan menggesek-gesekan burungku di antara kakinya, butuh
waktu 30 menit untuk muncrat di kakinya, kemudian akau keluar tiduran
sambil menunggu apa yang akan terjadi.
Jam
7 pagi ibuku bangun terus mandi. Aku keluar kamar terus ke dapur. Dia
sedang sarapan dan bicaranya wajar seperti tidak ada apa-apa sambil
mencuci piring. Aku ke kamar mandinya, kulihat celana dalamnya basah
kuyup oleh maniku. Sekarang akau yakin sekali, ibuku tahu kelakuanku.
Malah aku jadi bingung sendiri, soalnya ibuku tidak memperlihatkan
perubahan apapun. Dia pergi ke supermarket dan kembali tiga jam
kemudian. Aku masih memikirkan apa yang akan kulakun dengan ibuku malam
ini.
Kita
nonton TV, kemudian ibuku bilang akan pergi tidur. Kutunggu hampir 2
jam, biar dia tidur nyenyak dulu. Kemudian masuk kamarnya dan kulihat
dia tidur berselimut. sialan.., rupanya dia tidak suka aku kerjain. Aku
sudah tegang banget, kuambil vaseline kuoleskan ke burungku kemudian
akau naik keranjang. Dia tidur tengkurap dengan kakinya terbuka sangat
lebar. Kucoba singkap selimutnya agar bisa mengocok di antara kakinya.
Ketika
kusingkap selimutnya, jantungku hampir berhenti berdenyut, dia
telanjang bulat! Aku lihat vaginanya dengan jelas dan bibir vaginanya
kelihatannya begitu hangat. Dengan tangan gemetaran kusentuh vaginanya
perlahan kemudian kuusap-usap dengan lembut. Lama-lama vaginanya semakin
basah, kemudian kutarik kedua kakinya berlawanan sehingga kakinya
semakin membentang lebar.
Tiba-tiba
dia bergerak, posisinya menjadi miring membelakangiku. Tapi kedua
kakinya masih terbuka lebar. Aku berbaring di belakangnya dan mulai
mengocokkan burungku di antara kakinya dan kucoba menyentuh vaginanya.
Dia tidak bergerak ketika perlahan-lahan burungku masuk makin dalam ke
vaginanya. Aku mulai memompanya keluar masuk perlahan-lahan, kudengar
dia mendesah kayaknya sedang mimpi.
Aku
nggak tahan lagi, sehingga kocokanku semakin keras dan cepat. Kurasakan
cairan di vaginanya semakin deras. Aku juga merasakan sudah waktunya
akan orgasme, tiba-tiba dia melepaskan burungku dari vaginanya sehingga
maniku berhamburan di bibir vaginanya. Kemudian dia tidur lagi telentang
dengan kedua kakinya dirapatkan.
Kulihat
kedua teteknya yang besar. Kemudian kujilat dan kuhisap-hisap. Ibuku
mendesah-desah ketika kuhisap putingnya. Aku mulai menggesek-gesekan
burungku lagi dan air maniku berceceran di antara teteknya. Aku kembali
kekamarku dan sulit kupercaya apa yang telah terjadi aku telah ngentotin
ibuku. Kemudian aku tertidur dengan nyenyak sekali.
Pagi
harinya kulihat ibuku memakai daster. Kulihat juga puting susunya di
balik dasternya yang tipis. Dia tidak ngomong apapun tentang semalam.
Heran.., kenapa dia melepaskan vaginanya sebelum aku orgasme. Aku masih
takut-takut untuk mulai ngomong denganya.
Siangnya
ibuku pergi dengan temannya untuk menghadiri pesta perkawinan. Jam 11
malam baru pulang, mungkin jalan-jalan dulu. Dia bilang sangat lelah
sekali dan ingin tidur dengan nyenyak. Ketika ngomong begitu dia
tersenyum manis sekali kemudian menciumku dan bilang selamat malam.
Kutunggu hampir 1 jam, kemudian kulepas semua pakaianku kemudian kekamar
ibuku, pintunya terbuka.
"Wwaaw..!,
Dia tidur telanjang tanpa sehelai benangpun menutupi tubuhnya. Tidurnya
telentang dengan kedua kakinya terbuka sangat lebar. Aku berlutut di
antara kedua kakinya dan mulai mengelus-elus vaginanya dengan tangan
sebelahnya kuusap-usap putingnya. Vaginanya semakin basah saja dan
burungku semakin keras. Kuarahkan burungku ke vaginanya, "Hmm...,
nikmatnya", dan dia kudengar mendesah juga.
Kurasakan
otot vaginanya meremas-remas burungku sehingga aku mulai memompa lebih
cepat dan keras. Aku hisap putingnya juga. Ibuku terbangun!, dengan
suaranya yang perlahan nyaris tak terdengar dia bilang, "Oh.., Ikin apa
yang kamu lakukan?, aku ibumu".
"Aku sangat mencintaimu Mam dan aku akan ngentotin Mami jika Mami menginginkanya juga"
"Aku sangat mencintaimu Mam dan aku akan ngentotin Mami jika Mami menginginkanya juga"
Kemudian
dia bilang sambil mendesah, "Ok, tapi jangan semprotkan di dalam, Aku
tak mau dihamili anaku sendiri". Ketika kudengar itu, kugenjot semakin
keras dan keras.
Dia
bilang, "Oh Kin, Yang keras lagi dong. Mami suka burung besarmu.
Oooh.., Mami mau sampai, Kin, Mami..., ssaammpppaaii..." Kugenjot tambah
keras lagi. Kurasakan aku mau sampai juga.
"Aku ingin semprotkan di dalam Mam, Akan kusemprotkan semuanya di dalam."
"Jangan kin..., tolong jangan..., Mami tidak pakai kontrasepsi..., ntar Mami hamil anakmu"
"Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam..., Mam aku sampai"
"Kin manimu panas sekali, Mami suka sekali sayang."
"Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh"
"Jangan kin..., tolong jangan..., Mami tidak pakai kontrasepsi..., ntar Mami hamil anakmu"
"Nggak bisa Mam, aku sangat menginginkanya. Sekaranghh Mam..., Mam aku sampai"
"Kin manimu panas sekali, Mami suka sekali sayang."
"Tapi.., iyer.., terus sayang.., teruskan..,a..aahh"
Ternyata
dia sangat menyukainya, so kita ngentot tiap hari sampai ayahku pulang.
Setelah itu, kita selalu tidur sekamar kalau ayah keluar kota lagi.
Sekarang umurku 18. Ibuku 38 dan kita masih ngentot terus. Ibuku hamil,
tapi dia putuskan untuk mengugurkannya karena dia tidak ingin punya bayi
dariku. Tapi dia bilang, boleh ngentotin dia terus kalau ayah
bepergian.
Lihat Juga : Cerita Dewasa Nikmatnya Bercinta Dengan Ibu Muda
Tamat